Si Upik Abu

Kamarin malam, api berkobar nyala di matamu. Membuat anak-anak menangis ketakutan. Airmatanya menyapu lantai langit yang temaram pun tidak. Isaknya sembunyi pilu di ketiak ibu. Tapi kau tetap tidak padam. Nyalanya seperti menjilati iba yang mengemis di kakimu.
Kamarin malam, api berkobar galak di matamu. Membuat anjing-anjing kita melipatkan teliganya ke bawah, seraya menunduk. Membenamkan wajahnya dalam-dalam seakan terkubur di tanah. Tapi kau tetap tak bergeming.
Kemarin malam, aku seperti upik abu masuk perapian.

Komentar