terhadap mereka

bingung. bingung terhadap pemikiran orang-orang semu disebrang sana. mereka banyak menyerukan semua yang mereka anggap "kebaikan" demi sebuah nama. banyak sekali menyerukan. dengan berbagai cara, dan berbagai bahasa. pada kami. mereka. hmm.. sepertinya kami. hingga sering kali kami pun menjadi jengah. haaaah
bukan. bukan kami yang mau akan menjadi seperti ini. seperti yang terlihat. seperti yang mereka nilai. apakah mereka benar-benar ada? atau mereka merupakan imaji dari ketakutan yang sudah menurun dan mendarah daging? apakah harus selalu seperti itu?
sebegitukah berbedanya kami?
ups
maaf
kami memang sangat jauh berbeda dengan mereka. jauh sekali. hingga tidak tau apakah kami masih dalam wadah yang sama atau tidak. hehe
mereka benar-benar seperti hantu. selalu ada dalam bayang-bayang semu di sisi gelapnya ketiadaan cahaya. sekalipun mereka menampakan diri, mereka bak sebuah monster yang dapat dengan mudah melahap kami yang sekerdil kurcaci. hahaha
mengenaskan bung.
dan rasa-rasanya saya bosan menggunakan kata, "duduk bersama sambil menikmati teh di sore hari" dengan terus menerus. kadang saya ingin menggunakan kata, "mari kita ambil pedang masing-masing, dan saling mengoyak di tengah dingin dan sunyinya malam."
tapii
itu terlalu mengerikan.
sekian.

Komentar