Catatan Iseng di Kopkopan, Arjuno.

Anak tangga Arjuno diguyur tawa matahari. Awan menyingkir angkat kaki. Kentut. Kentut. Di samping, aroma kaki induk babi bakar ampas bau kota. Di sana, pria bertopi tenggak asam manis susur lekuk Arjuno. "Angin semilir. Angin mengalir." Lantun dialog dini hari. Dentang napas penambang belerang. Ocehan pelangi yang enggan turunkan kaki, biaskan ego dalam ragam warna. Reparasi otak. Jadi jingga. Jadi pagi. Jadi ada. Jadi lapar. Digelitik roma sayur buatan si wanita kekasih pria bertopi. Jelang senja, kumbang tak kunjung datang. Pohon menari digiring dentuman gendang bertaluh. Tak perlu takut. Nanti malam tak sendiri. Semsesta gelar jubahnya dengan berlian. Seperangkat nasi, bakwan jagung, sambel cabe, senesting sayur kangkung, ikat lembayung power ranger Arjuno. Musik berhenti. Kenyang sudah. Tuntas sudah.
3.30 p.m
15 agustus 2013
Published with Blogger-droid v2.0.10

Komentar