kebodohan manusia
Tuhan Baik dan Tuhan Jahat bertemu di puncak gunung.
Tuhan Baik berkata, "selamat siang untukmu, Saudara."
Tuhan Jahat tidak menjawab.
dan Tuhan Baik berkata, "engkau sedang tidak senang hari ini."
"ya," kata Tuhan Jahat, "karena belakang ini aku sering disangka engkau, dipanggil dengan namamu, dan diperlakukan seakan-akan aku engkau, dan ini membuat aku tidak senang."
dan Tuhan Baik berkata, "tetapi akhir-akhir ini aku pun sering disangka engkau dan dipanggil dengan namamu."
Tuhan Jahat pun pergi sambil memaki-maki kebodohan manusia.
by. khalil gibran
Tuhan Baik berkata, "selamat siang untukmu, Saudara."
Tuhan Jahat tidak menjawab.
dan Tuhan Baik berkata, "engkau sedang tidak senang hari ini."
"ya," kata Tuhan Jahat, "karena belakang ini aku sering disangka engkau, dipanggil dengan namamu, dan diperlakukan seakan-akan aku engkau, dan ini membuat aku tidak senang."
dan Tuhan Baik berkata, "tetapi akhir-akhir ini aku pun sering disangka engkau dan dipanggil dengan namamu."
Tuhan Jahat pun pergi sambil memaki-maki kebodohan manusia.
by. khalil gibran
Komentar
Posting Komentar