Jalannya

akhir-akhir ini saya banyak mengoceh. sepertinya memang begini saya adanya. mata yang nakal. jelalatan kesana kemari, sibuk memperhatikan sesuatu yang kadang kala tidak penting. jemari yang bawel. selalu gatel nulis tentang yang di rasa, pikir, ucap. apa memang saya begitu?

saya tidak tau.

mungkin ini memang jalannya. jalan yang selalu saya pilih. entah kenapa biasanya saya berada di persimpangan jalan yang sama. kadang masih tersandung kerikil yang sama. mungkin juga jatuh di lubang yang sama pula. apa memang begitu?

saya tidak mengerti.

tapi yang jelas, inilah saya. dengan apa-adanya saya.

Komentar