hujan

semilir hujan yang datang perlahan di penghujung siang ini. sejuk terasa, dan sedikit hampa. harusnya sosok hangat dirimu ada disini bersamaku menikmati hujan indah ini. mungkin dulu tak begini ceritanya.
sebenarnyaa....
haha...
aku mengangumi dirinya. sosok yang tangguh. masih si kepala keramat itu. aku mencintai kebebasannya. pada prinsip-prinsip hidupnya. pada keteguhan hatinya. aku cinta pada sosoknya. sorot matanya. aku mencintai pikirannya. jalan kerjanya. alur yang ia buat. aku mengagumi dia sebagai manusia. seutuhnya manusia. bukan orang-orangan sawah. akulah orang-orangan sawah. lalu?
sekarang dia jauh. jauh dari jangkauan hati ini. sekatnya telah tertutup. terkunci rapat. sehingga aku tak lagi bisa mengintip ayau sekedar melihanya. ya, dia amat jauh sekarang.
tidak ada lagi kata-kata indah darinya. aku sudah kehilangan inspirasi. dia berlari dari genggamanku. lepas. kandas. tak melayang.
aku rindu padanya. amat rindu pada sosok dirinya yang tangguh. dimanakah dia sekarang? bagaimana kabarnya? apakah tatapannya masih sehangat yang dulu? kini semua telah berubah. sama seperti hujan. rasanya, aku tlah pudar dari hidupnya. perlahan musnah. tak tersisa.
maaf abang :')

04.59 p.m
1 / 11 / 2011

Komentar