Hujan Lagi dan Lagi
Rintiknya membawa sejuta kenangan yang lama terpendam. Ingatkah? Saat kita sama sama berjuang membenarkan letak flysheet ditengah siraman hujan yang kian deras, menguyur raga kita. Saat kita sama sama mengigil didalam tenda dalam keadaan kuyup dan saling berbagi kehangatan. Atau mungkin kita yang berlari berhamburan mencari tempat berteduh, padahal kita sedang dikejar waktu untuk membuat aula, tenda, dapur, dan semacamnya. Haha..
Ada sejumput kehangatan di antara dinginnya hujan. Kehagatan dalam diri masing masing. Secuil kecil kehagatan saat kita berbagi kopi bersama. Teh jahe susu segalas beramai ramai. Tidak kenal jijik, tidak kenal malu. Makan dari piring dan sendok yang sama. Kadang berbagi suka duka.
Ingatkah? Saat kita harus bisa membagi konsentrasi untuk menjawab pertanyaan pertanyaan menjebak sambil mengigil kedinginan. Atau kala kita harus ikhlas menerima rintik rintik hujan tanpa perlawanan.
Hujan.
Rindu hujan. Rindu bau tanah yang dibasahi air-Mu. Rindu kalian.
Rindu itu sederhana. Saat aku memandangi hujan, dan terkenang masa masa itu. Saat mencoba mengejar hujan, dan tersenyum bangga setelahnya. Saat aku bisa membagi canda tawa bersama.
Hujan.
Komentar
Posting Komentar