satu nama

dia menebak. dia mencerna. dia mencari.
banyak mancari debu diantaranya kilat. entah harus bagaimana lagi saya perlu berucap. entah harus bagaimana lagi saya bersikap. apakah topeng ini telah membius mu? atau saya yang terlalu bodoh, dan lugu? brangsek.
adakah setitik alasan dari ketiadaannya? cahaya dari satu nama yang sama-sama kita cintai sedang dalam masa genting. ibarat ujung tanduk banteng, dia sedang menjaga keseimbangan diatasnya. apakah ini sudah menjadi jalannya? jalan berliku yang sesekali-dua kali kita temui?
dan jari-jari itu pun kian terlihat, dan tenggelam.

Komentar