tentang siulmu
sudahlah
memang siulmu paling merdu
dan semua waktu telah hampir menjadi milikmu
biarlah sisa-sisa debu itu berlalu, menjauh
dariku
darimu
aku sudah lelah
menghirup polusi ini, sesak
sudah sering terkapar
dengan muntahan angin siulmu
sudahlah
apakah kau tak ingin memandang langit
untuk sekali saja mengakui kesombongannya?
memang siulmu paling merdu
dan semua waktu telah hampir menjadi milikmu
biarlah sisa-sisa debu itu berlalu, menjauh
dariku
darimu
aku sudah lelah
menghirup polusi ini, sesak
sudah sering terkapar
dengan muntahan angin siulmu
sudahlah
apakah kau tak ingin memandang langit
untuk sekali saja mengakui kesombongannya?
*dikutip dari buku cetak Bahasa Indonesia kelas XII
Komentar
Posting Komentar