Kami Tidak Semiskin Itu!

Kami hanya terbiasa tidur dengan perut keroncong. Bukan karena kami tidak punya makanan untuk dimakan. Bukan karena tidak ada sepeserpun uang untuk membeli berbutir nasi. Bukan karena kami terlalu gengsi mengemis di pinggir jalan. Kami tidak miskin! Kami hanya memperbanyak waktu untuk tidur meski perut keroncong tak karuan.
Kami hanya terbiasa berjalan dengan kedua kaki, dan melakukan pekerjaan dengan kedua tangan. Bukan karena kami tidak punya kendaraan yang memudahkan kami berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bukan kami tidak punya sepeserpun uang untuk membayar orang yang melakukan pekerjaan kami. Bukan karena kami terlalu rajin melakukan semua pekerjaan yang kami bisa untuk melanjutkan hidup yang tidak seberapa ini. Kami hanya sengaja mengisi waktu luang kami yang berlimpah ruah.
Kami cukup kaya dengan kedua kaki dan kedua tangan. Kami menggunakannya dengan sepantas dan sebijak mungkin. Dengan kekayaan itu, kami bisa menghasilkan hidup yang lebih berkah, daripada tikus dengan tangan dan kaki yang penuh lumpur dari got sebelah sembari merogoh kantong orang. Kami cukup kaya dengan tikar bekas yang tak sengaja kami temukan di antara gunungan sampah di sebelah sana, daripada para cecurut yang tidur berkasur doa-doa dan caci-maki seumat manusia. Kami cukup mulia dengan baju compang-camping, daripada mereka yang terbalut dusta dan omong kosong.
Setidaknya kami tidak semiskin itu!

Pd. Labu

11 Juni 2015

Komentar