Aku Memilih Kau!

Sebagau inspirasi atas tulisan ini. Tak banyak yg bisa ku rangkai. Penguasaan aksara mu jauh lebih hebat dari ku. Penyair. Bolehkah kau ku panggil demikian? Racikan kata-kata mu membius. Kau yg selalu -dan selalu saja- bicara tentang perempuan. Dapatkah aku menjadi salah satu tujuan atas karya mu? Seperti rentetan kata yg biasa kau persembahkan untuk perempuan-perempuan lain yg kau kenal. Kau mengenal ku, bukan? Walau dalam perkenalan dan perbincangan singkat di saat petang menjelang.
Penyair, ajarkan aku sihir mu.

Komentar