Pertimbangan
Ku hadirkan padamu sebuah kasih yang tak berbatas pada asa
yang menyala. Ku persembahkan tanpa harus membayar sepeserpun darimu. Kisah yang
berbalut tawa, dan tangis. Apakah kau mau menerimanya, tanpa sedikit pun
curiga?
Ku tawarkan secangkir teh menemani senja di kotamu. Tanpa gula
dan tanpa alas. Senda gurau mengiringi terbenamnya matahari bersamaku. Apakah kau
mau mengasihi pahitnya teh, tanpa berkeluh?
Ku suguhkan kopi hitam penghantar tidurmu. Hangat. Menusukkan
aroma robusta itu sampai ke hidungmu. Memijat-mijat matamu, dan memabukkan otakmu
hingga kau terjaga sepanjang ibu rembulan meliukkan wajahnya di langit sana. Mampukah
kau menghias kelabunya malam purnama, tanpa harus mengotorinya?
Hei!
Engkau yang berdiri
di seberang sana! Berbalut sutra dan bertahtahkan mahkota rubi. Sudikah kau
menerima segala kesederhanaan ini, sayang?
03.50 a.m
9 desember 2012
Komentar
Posting Komentar