Meledak.. BOOM!!
BOOOM!!
Terlihat sebuah ledakan besar telah terjadi pada awal pergantian hari ini. Terduga kah? Saya sedikit menduga. Menduga kah, anda?
BOOOOMM!!
Kumpulan mesiu dari pojok-pojok perasaan, dicampur dengan arang dari sekat-sekat pikiran. Mungkin terpicu oleh beberapa hembusan malam. Bubuk kalut dan kebingungan merupakan bahan pokok, sepertinya. Langit panas membakar meriam itu, lalu....
BOOOOMM!!!!
Meledak sudah bom waktu yang sedari dulu tertahan. Terlihat kah? Sepertinya si awak kapal tidak membakar tali picu dengan sempurna. Ataukah tali picu yang sedikit basah akibat hujan petang tadi? Hmm.. Saya juga tidak mengerti.
Terledak sudah sebuah bom yg terlampau lama tertahan. Terasa kah? Mungkin bukan di saat yang tepat. Mungkin bukan di hadapan hadirin yang tepat. Mungkin bukan di latar yang tepat. Mungkin, dan hanya mungkin. Semuanya serba mungkin. Adakah yang pasti?!
Sepertinya ia bingung. Eh, pasti dia bingung. Dia tidak bisa mengikuti perubahan atmosfer yang begitu cepat. Secepat cahaya kilat yang tidak bisa diiringi oleh suara kilat. Haruskah dia mengerti? Haruskah dia tau? Haha untuk apa?
Berantakan sudah emosi yang pernah tertata. Butuh berapa lama lagi untuk membenahinya kembali? Atau, butuh siapa lagi untuk membenahinya kembali? Mungkin, butuh apa lagi agar lebih berantakan lagi? Hahahaa.. Hidup. Selalu membicarakan hidup yang sebenarnya, tak satu orang pun mengerti sebelum mereka masuk ke dalam lubang sebesar 1x2 meter, yang tak satu orang pun paham sebelum mereka mengenakan kain kafan, atau baju kehormatan terakhirnya, atau tidur berbalut api. Tidak ada satupun manusia yang tau. Hingga akhirnya saya putuskan bahwa hidup hanyalah permainan Tuhan. Manusia hanya sebagai pion-pion kecil di dalamnya. Bahkan, manusia bukan setitik debu di sana. Yaaah.. Hidup~
Terlihat sebuah ledakan besar telah terjadi pada awal pergantian hari ini. Terduga kah? Saya sedikit menduga. Menduga kah, anda?
BOOOOMM!!
Kumpulan mesiu dari pojok-pojok perasaan, dicampur dengan arang dari sekat-sekat pikiran. Mungkin terpicu oleh beberapa hembusan malam. Bubuk kalut dan kebingungan merupakan bahan pokok, sepertinya. Langit panas membakar meriam itu, lalu....
BOOOOMM!!!!
Meledak sudah bom waktu yang sedari dulu tertahan. Terlihat kah? Sepertinya si awak kapal tidak membakar tali picu dengan sempurna. Ataukah tali picu yang sedikit basah akibat hujan petang tadi? Hmm.. Saya juga tidak mengerti.
Terledak sudah sebuah bom yg terlampau lama tertahan. Terasa kah? Mungkin bukan di saat yang tepat. Mungkin bukan di hadapan hadirin yang tepat. Mungkin bukan di latar yang tepat. Mungkin, dan hanya mungkin. Semuanya serba mungkin. Adakah yang pasti?!
Sepertinya ia bingung. Eh, pasti dia bingung. Dia tidak bisa mengikuti perubahan atmosfer yang begitu cepat. Secepat cahaya kilat yang tidak bisa diiringi oleh suara kilat. Haruskah dia mengerti? Haruskah dia tau? Haha untuk apa?
Berantakan sudah emosi yang pernah tertata. Butuh berapa lama lagi untuk membenahinya kembali? Atau, butuh siapa lagi untuk membenahinya kembali? Mungkin, butuh apa lagi agar lebih berantakan lagi? Hahahaa.. Hidup. Selalu membicarakan hidup yang sebenarnya, tak satu orang pun mengerti sebelum mereka masuk ke dalam lubang sebesar 1x2 meter, yang tak satu orang pun paham sebelum mereka mengenakan kain kafan, atau baju kehormatan terakhirnya, atau tidur berbalut api. Tidak ada satupun manusia yang tau. Hingga akhirnya saya putuskan bahwa hidup hanyalah permainan Tuhan. Manusia hanya sebagai pion-pion kecil di dalamnya. Bahkan, manusia bukan setitik debu di sana. Yaaah.. Hidup~
12.49 a.m
15 Desember 2012
Komentar
Posting Komentar